SIKLUS HAMA WERENG
POPOLASI KABITAT WERENG
Komiditas padi saat ini banyak diterapkan berbagai teknik dan pola berbudidaya padi, namun kendala saat ini yang sering dihadapi para petani dan petugas - petugas pertanian yaitu ;
- 1. Cuaca yang tidak menentu dan berubah - ubah ( CUACA EXTRIM )
- 2. Sulitnya masuk dunia dan teknologi sistem pertanian modern ke tingkat petani itu sendiri
- 3.Ditambah beberapa tahun belakangan ini banyak para petani yang tidak menuai hasil dari lahan garapannya tersebut alias puso, bahkan diwilayah madiun tercatat hampir 900 ha lahan pertanian gagal panen karena serangan hama wereng yang menyerang sawah pertanian tanaman padi, dan bahkan pemerintah menyebutnya ini bagian dari bencana nasional dan sempat mengancam ketahanan pangan atau stok kebutuhan surplus beras nasional.
SERANGAN WERENG
Siklus dari perkembangbiakan maupun serangan hama yang satu ini adalah salah satu hama yang paling ditakuti oleh keseluruhan petani pada umumnya dengan ancaman gagal panen .
Siklus kehidupan wereng cukuplah singkat sehingga untuk proses berlangsungnya
generasi sangatlah cepat. Stadia dari telur berlangsung selama kurang lebih 4 - 8
hari,kemudian pada stadia nimpa selama 14 hari dan kemudian berlansung pada stadia dewasa (imago) 10 - 20 hari. Secara
keseluruhan siklus dari kehidupan wereng berkisar antara 28 – 42 hari.Wereng atau
Serangga hama pengganggu tanaman dewasa ini mempunyai kemampuan
terbang ( migrasi ) dengan jarak tempuh sekitar 200 - 300 km semasa hidupnya.
Pengendalian secara alami yaitu ;
- Pola Tanam yang sesuai dengan anjuran baik dari Dinas yang terkait maupun dariteknik perguruan tinggi, diantaranya ; Padi ,- Padi ,- dana Palawija, hal ini dimaksudkan untuk memutus siklus perkembangbiakannya, karena tanaman padi merupakan sarana perkembangbiakan utama dari kehidupan wereng, Selain itu juga mampu menghentikan siklus dari hama - hama lainnya,seperti ( tunggro, potong leher,kresek/xanthomonas,dll), juga mengembalikan unsur - unsur kandungan mikro dalam tanah.
- Gunakan pestisida yang berbahan alami diantaranya dengan bahan daun sirsak
Pengendalian secara Kimia yaitu ;
- Gunakan pestisida kimia yang aman untuk lingkungan sekitar dan tidak membunuh keberlangsungan predator - predator alami pemangsa serangga yang lainnya atau yang menguntungkan petani secara langsung maupun tidak langsung iantaranya yang berbahan aktif Buprofezin,Imidakloprid, BBMC, MIPC, Fipronil, klorantraniliprol dan tiametoksam.
No comments:
Post a Comment