Monday, November 14, 2011

SIKLUS HAMA WERENG

SIKLUS HAMA WERENG
POPOLASI KABITAT WERENG


Komiditas padi saat ini banyak diterapkan berbagai teknik dan pola berbudidaya padi, namun kendala saat ini yang sering dihadapi para petani dan petugas - petugas pertanian yaitu ;
  •   1. Cuaca yang tidak  menentu dan berubah - ubah ( CUACA EXTRIM )
  •   2. Sulitnya masuk dunia dan teknologi sistem pertanian modern ke tingkat petani itu sendiri
  •   3.Ditambah beberapa tahun belakangan ini banyak para petani yang tidak menuai hasil dari   lahan garapannya tersebut alias puso, bahkan diwilayah madiun tercatat hampir 900 ha lahan pertanian gagal panen karena serangan  hama wereng yang menyerang sawah pertanian tanaman padi, dan bahkan  pemerintah menyebutnya ini bagian dari  bencana  nasional dan sempat mengancam ketahanan pangan atau stok kebutuhan surplus beras nasional.
    SERANGAN WERENG

Siklus dari perkembangbiakan maupun serangan hama yang satu ini adalah salah satu hama yang paling ditakuti oleh keseluruhan petani pada umumnya dengan ancaman gagal panen .
Siklus kehidupan wereng  cukuplah singkat sehingga untuk proses berlangsungnya generasi sangatlah cepat. Stadia dari telur berlangsung selama kurang lebih 4 - 8 hari,kemudian pada stadia nimpa selama 14 hari dan kemudian berlansung pada stadia dewasa (imago) 10 - 20 hari. Secara keseluruhan siklus dari kehidupan wereng  berkisar antara  28  –  42 hari.Wereng atau Serangga hama pengganggu tanaman dewasa  ini mempunyai kemampuan terbang ( migrasi ) dengan jarak tempuh sekitar 200 - 300 km semasa hidupnya.

Pengendalian secara alami  yaitu ;
  • Pola Tanam yang sesuai dengan anjuran baik dari Dinas yang terkait maupun dariteknik perguruan tinggi, diantaranya ; Padi ,- Padi ,- dana Palawija, hal ini dimaksudkan untuk memutus siklus perkembangbiakannya, karena tanaman padi merupakan sarana perkembangbiakan utama dari kehidupan wereng, Selain itu juga mampu menghentikan siklus dari hama - hama lainnya,seperti ( tunggro, potong leher,kresek/xanthomonas,dll), juga mengembalikan unsur - unsur kandungan mikro dalam tanah.
  • Gunakan pestisida yang berbahan alami diantaranya dengan bahan daun sirsak
Pengendalian secara Kimia yaitu ;
  • Gunakan pestisida kimia yang aman untuk lingkungan sekitar dan tidak membunuh keberlangsungan predator - predator alami pemangsa serangga yang lainnya atau yang menguntungkan petani secara langsung maupun tidak langsung  iantaranya yang berbahan aktif  Buprofezin,Imidakloprid, BBMC, MIPC, Fipronil, klorantraniliprol dan tiametoksam.

No comments:

Post a Comment